Gagal Menikah!!!

Dari judulnya mengerikan yak. But it happens to me! Di usia saya yang sekarang ini, sudah sewajarnya orang tua saya mulai khawatir dikarenakan anaknya tidak kunjung menikah! Jadi melalui tetangga, saya dikenalkan saya dengan seorang pria. Saya pun tidak menolak, dan mencoba untuk menjalaninya. Dia menghubungi saya duluan. Saya anggap dia punya itikad baik kepada saya. Kami pun chatting ala kadarnya. Dan tidak intens. Di akhir bulan Maret 2018, saya melakukan perjalanan ke banyuwangi-bali. Tetapi, handphone saya hilang. Dia bilang selama perjalanan dia menghubungi saya tetapi tidak ada respon (yah namanya jugak hape ilang). Pertengahan bulan april pun saya kembali ke balikpapan. Tetangga saya pun menyampaikan pesan darinya. Okay, berlanjutlah hubungan ini. Seminggu setelah perjalanan, dia pun datang kerumah untuk mengenal lebih lanjut saya dan keluarga saya. Saya ini tipe orang yang berusaha tidak negative thinking kepada orang lain. Intinya yang ada di pikiran saya saat itu adalah dia punya itikad baik. Kenapa saya menolak hal-hal yang baik? Dan berjalanlah hubungan ini. Dua bulan menjalaninya seperti pasangan normal biasa, dia memberikan perhatian yang rutin kepada saya. Dan bulan berikutnya mulai lah banyak problematika. Dia jarang berkomunikasi dengan saya. Saya sih cukup menyadari bahwa dia sibuk dengan pekerjaannya. Ya paling keki nya ketika WA ga diread cuman online mulu. Wahh.. Sabar deh nghadapi orang yang sikapnya seperti ini. Setiap orang kan sikapnya beda-beda yak. Saya masih berpikiran positif bahwa tipekal orang yang seperti itulah dia. Meskipun banyak gak cocoknya, saya pun tetap bertahan dengan hubungan ini. Sampai akhirnya agustus lalu, dia dan orangtuanya datang untuk melamar saya. Bukannya dengan lamaran, hubungan kami tambah langgeng malah sebaliknya. Dan disinilah mulai lah terombang ambing hubungan kami. Tak terselamatkan.

Sebenarnya dari awal saya sudah merasa bahwa kami tidak cocok. Dan itupun dilihat dari sikapnya :

  1. Sering membatalkan janji, meskipun itu janji untuk bertemu kedua orang tua saya.
  2. Tidak ada usaha untuk mengenal lebih lanjut orang tua saya. Siapa yang ga kesel setiap ngjemput dan nganter gak pernah masuk kerumah?
  3. Childish. Kalo ngambek itu bisanya block Whatsapp.

Dan saya pribadi yang gak doyan drama. Saya tipe yang langsung cari jalan keluar kalo ada masalah. Di sisi lain pun dia tidak bisa menerima saya dan dunia saya. Travelling is part of me. Dan setiap saya bercerita tentang dunia travelling, selalu saja mukanya ndak enak banget!

Btw gagalnya pernikahan ini itu cuman gegara perbedaan kami dalam rencana penyelenggaraan pernikahan. Dari awalnya dia memberikan uang sejumlah Rp. xxxxx dengan acara resepsi sederhana di rumah. Kami pun setuju dengan rencana itu. Lalu seminggu kemudian dia berubah pikiran. Dia minta di gedung. Dengan uang segitu yang menurut saya hanya cukup untuk biaya makan dan bayar jasa masak saja. Saya utarakan lah hal itu ke dia. Yang saya dapatkan jawaban dari dia adalah ‘kamu menyepelekan uang segitu hanya untuk makan’. Saya realistis dengan keadaan sebenarnya. Wahh.. Ini orang gimana ya?? Plin plan banget. Dari situ mungkin dia gak interest lagi dengan saya. Tetapi saya yakin setiap peristiwa yang terjadi itu ada kebaikan di dalamnya.

Tak ada niat mau menjelekan dirinya. Saya yakin setiap orang itu baik. Hanya kami yang tidak cocok jika disatukan.

Tapi dengan adanya ini banyak hikmah yang saya dapatkan :

  1. Belajar bersabar
  2. Lebih ikhlas dengan apa yang sudah Alloh tentukan
  3. Orangtua menjadi lebih pengertian

Untuk next, saya tidak akan membohongi perasaan saya lagi. Saya akan juga belajar bagaimana menjadi dewasa. Dan ternyata umur itu bukan patokan kedewasaan seseorang. Saya juga berjanji dengan adanya peristiwa ini tidak akan membuat saya sedih dan terpuruk. Malah sebaliknya. Saya harus hidup lebih bahagia.

Pada akhirnya saya masih bisa melanjutkan hobby saya. Dan saya bahagia 😀

About heningsetyo

independent, cheerfull, hard worker, humble but occasionally mumble!

Posted on September 23, 2018, in Uncategorized. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar